Selasa, 15 Juli 2014

Tentang Gunung dan Laut

Aku pernah berdiri diatas puncak gunung, dengan tak ada suatu pemikiran tentang apapun yang membuatku merasa sedih. Selalu melihat kebawah melihat keindahan yang tiada tara, tak ada yang dapat menandingi keindahan ciptaan Yang Maha Kuasa tersebut. Tak perlu menangis, tak perlu tertawa pada burung dan pohon-pohon yang berdiri tegak disana. Karena mereka ikut menyambutku ketika berdiri disana, karena mereka merasa tak sendiri berada disana.

Aku pernah berjalan diatas hamparan pasir dengan deruan ombak yang setiap kali menghampiri membawa hal-hal yang baru. Aku selalu melihat ke depan, dimana sang surya menampakaan keindahannya walaupun tahu bahwa dirinya akan tenggelam dan meninggalkan sebagian wilayah di bumi ini dengan keadaan gelap. Aku tak pernah melihat ikan-ikan menangis ketika terseret ombak, karena mereka akan menemui tempat baru dan hal-hal yang baru, biarpun harus meninggalkan keluarga mereka.

Tentang gunung, yang memancarkan hawa yang sejuk dengan pemandangan hijau yang menghampar keseluruh penjurunya. Para pendaki yang memiliki hati yang ramah kepada orang lain yang ditemuinya membuat raga ini menjadi hangat dan mengalahkan tusukan dinginnya malam di gunung. Tak perlu membayar, tak perlu memberi imbalan. Memang seharusnya begitu, dengan sistem yang berjalan sesuai dengan keadaannya, tanpa ada cacat sedikitpun. Walaupun ada sedikit perjuangan untuk mencapai puncaknya, tetapi semua terbayar oleh keindahannya.

Tentang laut, yang memiliki angin yang menyejukan kepala ini. Dengan ditemani oleh para nelayan yang mencari ikan tanpa merusak sistem kehidupan di laut, mereka terkadang mengucapkan rasa berterima kasih mereka kepada laut dengan cara memberi makan laut, mereka membuat sesaji berupa berbagai macam makanan manusia dan ditenggelamkan di laut. Di pantainya, para pejalan terbuai dengan indahnya matahari yang sedang tenggelam, walau tak ada  yang dapat menolong matahari tersebut. Airnya, walaupun terasa asin di mulut, tetapi para ikan tetap setia berenang disana, karena itulah para pejalan suka dengan pemandangan ikan-ikan dibawah laut dibandingkan dengan ikan di kotak kaca dengan ornamen-ornamen buatan yang seakan palsu dibuatnya.

Tentang Gunung maupun Laut, tentang air maupun sejuknya udara. Tak perlu memiliki suatu kartu keanggotaan suatu komunitas untuk dapat menikmatinya, karena semua itu tak punya garis pembatas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar